Menjaga berat badan agar normal tentu tidak mudah bagi sebagian orang. Terutama di masa pandemi seperti ini, banyak orang yang mengeluhkan dampaknya pada menaiknya berat badan mereka. Oleh karena itu banyak orang menggunakan berbagai metode diet untuk menurunkan berat badan. Salah satunya adalah diet kalori defisit.
Source: orami.com
Diet kalori deficit sendiri merupakan metode diet dengan cara mengurangi porsi makan atau mengurangi konsumsi makanan yang memiliki kalori yang tinggi. Namun, meski demikian, metode diet satu ini tidak sepenuhnya di yakini oleh semua tim gizi atau peneliti sebagai cara yang sehat untuk menurunkan berat badan. Namun beberapa diantaranya meyakini metode ini.
Sebelum membahas diet kalori deficit lebih dalam, hal yag perlu diingat adalah bahwa untuk menurunkan berat badan yang sehat bisa di capai dengan menerapkan pola hidup sehat termasuk menerapkan pola makan sehat, olahraga rutin, makan sehat dan mengelola stress, dan sebagainya.
Fakta 1, Makan Lebih Sedikit
Dengan melakukan diet deficit kalori, maka otomatis anda akan makan lebih sedikit. Itu artinya, anda mengurangi porsi makanan harian dan camilan. Dengan mengurangi asupan kalori secara rutin, anda akan mencapai deficit kalori sesuai dengan target yang ingin anda capai. Namun, pastikan anda menerapkan rutinitas ini secara sehat dan bijak dengan cara tidak memangkas asupan gizi yang penting.
Fakta 2, Boleh Mengkonsumsi Minuman yang Memiliki Rasa
Kata – kata diet memang terdengar ekstrem dan membuat kita tidak bisa mengkonsumsi makanan serta minuman sembarangan. Namun dengan diet kalori deficit, anda masih dapat mengkonsumsi minuman yang memiliki rasa seperti teh maupun kopi tanpa gula.
Mitos 1, Yang Penting Makan Sedikit
Secara literal, diet rendah kalori memang artinya makan lebih sedikit. Namun bukan berarti ini sehat dan pasti efektif. Tetap pastikan tubuh mendapatkan gizi yang cukup untuk menunjang metabolism tubuh secara lebih efektif.